– Situasi Selat Taiwan memanas. Taiwan melaporkan China melakukan manuver baru di perairan itu, Kamis (6/4/2023).
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan sebuah helikopter anti-kapal selam China wara-wiri di sekitar pulau. Ada pula tiga kapal perang yang juga turut tertangkap radar mendekati Taiwan.
“Satu pesawat PLA (tentara nasional China) dan tiga kapal PLA di sekitar Taiwan terdeteksi pada pukul 06.00 pagi hari ini,” kata Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.
“Angkatan Bersenjata (Taiwan) telah memantau situasi dan menugaskan pesawat, kapal Angkatan Laut, dan sistem rudal darat untuk menanggapi kegiatan ini,” tambahnya.
Diketahui Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy di Los Angeles, Raub malam. Ini membuat China meradang.
Bagi China, Taiwan adalah bagian dari negaranya. China pun telah mengancam tanggapan “tegas” terhadap pertemuan itu.
“Menanggapi tindakan kolusi yang sangat keliru antara AS dan Taiwan, China akan mengambil langkah tegas dan efektif untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah,” ujar Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan Rabu yang diterbitkan oleh Xinhua.
“Pertemuan hari Rabu sangat melanggar prinsip satu-China,” kata kementerian lagi mengacu pada kebijakan yang secara resmi diakui oleh AS selama beberapa dekade.
“Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti China dan garis merah pertama yang tidak boleh dilanggar dalam hubungan China-AS,” tambahnya.
Sementara itu, Dewan Urusan Daratan Taipei (MAC), badan pembuat kebijakan di pulau itu, menuduh Beijing “menghalangi” perdagangan di Selat Taiwan. Di mana China melakukan inspeksi di tempat pada kapal kargo dan penumpang.
“Tindakan pihak China dengan sengaja meningkatkan ketegangan lintas-selat,” kata MAC.
“Ini adalah pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian pelayaran lintas selat dan praktik maritim yang akan berdampak buruk pada lalu lintas normal antara kedua belah pihak,” ujarnya lagi.
Sebelumnya di 2022, China juga pernah tersulut emosi karena Ketua DPR AS kala itu, Nancy Pelosi, berkunjung ke Taipe. China intensif mengirimkan jet-jet tempurnya ke langit dekat Taiwan sejak saat itu.